Hal ini hanya didapati pada seorang mukmin, dan tidak ditemukan pada orang kafir maupun munafik. 2. Seorang hamba yang sempurna imannya akan selalu bersyukur kepada Allah Ta'ala ketika senang dan bersabar ketika susah, maka dalam semua keadaan dia senantiasa ridha kepada Allah Ta'ala dalam segala ketentuan takdir-Nya, sehingga kesusahan dan Orang yang berkeluh-kesah (groaning), dia adalah seorang yang jujur di hadapan Tuhan. Keindahan dari kitab Mazmur, seperti yang kita belajar dari Luther, bahwa kita bisa datang kepada Tuhan dalam satu keadaan keluh-kesah, lalu di dalam kejujuran kita berharap emosi/afeksi kita ditransformasi oleh Tuhan. Ayat ini kemudian menjadi petunjuk bagi seorang muslim kepada siapa sesungguhnya tempat berkeluh kesah. Surah Yusuf ayat 86 berbunyi: Dia (Yakub) menjawab, "Hanya kepada Allah aku mengadukan kesusahan dan kesedihanku. Dan aku mengetahui dari Allah apa yang tidak kamu ketahui. At-Thabari dalam tafsirnya, Jami' al Bayan Jilid 14, Pikiran kita mulai membentuk asumsi negatif. Misalnya: apakah aku dihukum oleh Tuhan atau Tuhan itu tidak pernah ada. Tetapi dari Mazmur ini kita tahu satu hal, yaitu Allah mendengar dan menjawab doa orang-orang yang berseru kepada-Nya, dari orang-orang yang berkeluh-kesah, dan dari orang-orang yang menggantungkan harapannya hanya kepada Allah.

Dikisahkan dalam al-Jauhar al-Mauhub, bahwa suatu hari Nabi Musa as. kedatangan seorang lelaki Bani Israil yang berkeluh kesah atas nasib yang dideritanya. Dia berterus terang bahwa masa lalu hidupnya kelam. Hari-harinya hanya diisi dengan perbuatan tercela dan durjana. Tapi semenjak mendengar ajaran nabi Musa dirinya mengaku bertaubat. Hanya saja setelah bertaubat, justru hidupnya Berkeluh kesahlah kepada Allah. Setiap ada masalah apalagi yang dianggap serius dan besar, manusia umumnya berkeluh kesah kepada sesama manusia. Beberapa di antaranya bahkan mencaci-maki diri sendiri, bahkan ada yang menuduh orang lain atas masalah yang dihadapi. Sikap seperti itu jelas tidak patut bagi seorang Muslim. Akan tetapi di sisi lain, manusia memiliki sifat yang jelek seperti berkeluh kesah, tidak sabar dan kikir. bersandar hanya kepada Allah Swt semata, bukan be rbangga diri dengan amal dan Apabila ia ditimpa kesusahan ia berkeluh kesah, dan apabila ia mendapat kebaikan ia amat kikir, kecuali orang-orang yang mengerjakan shalat, Bertawakkal lah hanya kepada Allah karena para salaf ketika tali sandalnya putus sebelum mereka mengadu kepada manusia mereka terlebih dahulu mengadu kepada Allah Subhanahu wata'ala, Sesuatu untuk Dikatakan. Nats : Tuhan Allah telah memberikan kepadaku lidah seorang murid, supaya dengan perkataan aku dapat memberi semangat baru kepada orang yang letih lesu (Yesaya 50:4)Bacaan : Yesaya 50:4-10 Suatu kali Einstein diminta untuk men-jadi pembicara utama dalam acara makan malam di Swarthmore College. Surat Al-Ma'arij Ayat 19. ۞ إِنَّ ٱلْإِنسَٰنَ خُلِقَ هَلُوعًا. Arab-Latin: Innal-insāna khuliqa halụ'ā. Artinya: Sesungguhnya manusia diciptakan bersifat keluh kesah lagi kikir. « Al-Ma'arij 18 Al-Ma'arij 20 ». mAiLfS.